Senin, 15 September 2014

Menteri Lingkungan Resmikan Pusat Konservasi Mangrove di Cilacap

Arbi Anugrah - detikNews
Cilacap - Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, bersama Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap meresmikan Pusat Konservasi Mangrove dan Studi Plasma Nutfah Indonesia di Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung laut, Cilacap, Jawa Tengah. Dalam kegiatan tersebut dilakukan penanaman 100.000 bibit mangrove untuk menuju 1 juta pohon.

"Kita apresiasi kepada pertamina RU IV Cilacap yang berinisiatif melakukan rehabilitasi kondisi mangrove," katanya usai menaman bibit mangrove dan menyerahkan satu kapal patroli mangrove, di laguna Segara Anakan, Cilacap, Senin (15/9/2014).

Menurut dia, menjaga tanaman mangrove sangat penting untuk ekosistem pesisir. Karena pentingnya, dia menyebut untuk tema hari Lingkungan Hidup sedunia tahun ini saja diarahkan untuk kita menyelamatkan pesisir pantai termasuk penyelamatan hutan mangrove. Dengan penyelamatan mangrove secara otomatis kelestarian ekosisitem kita akan tetap terjaga dengan baik, habitat binatang juga akan tetap terjaga.

"Di Indonesia kita tahu negara kepulauan dan hampir 40-50 persen penduduknya ada di tepi pantai. Penyelamatan mangrove ini sangat penting kita lakukan juga untuk kelstarian ekosisitem kita," ujarnya.

Seperti kawasan Segara Anakan yang merupakan ekosistem muara terluas di Pulau Jawa. Keberadaan Pusat Konservasi Mangrove dan Studi Plasma Nutfah Indonesia sangat penting, karena dilokasi ini, jenis spesies mangrove sangat beragam. Dari hasil penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor dan Universitas Jenderal. Soedirman Purwokerto, terdapat sekitar 35 jenis spesies mangrove yang terdeteksi, meski baru 26 jenis yang ditemukan.

"Karena kita anggap di sini itu Lab (laboroturium) untuk kepentingan ini (mangrove), manfaatnya ada dua, selain manfaat untk kelestarian lingkungn ekosistem, tapi juga ada manfaat ekonominya, kalau bagus ini bisa menjadi daerah untuk ekowisata di daerah mangrove ini," ungkapnya.

Saat disinggung mengenai kerusakan hutan mangrove di Indonesia, dia mengungkapkan kerusakan terjadi hampir disetiap daerah yang jumlah penduduknya padat dan mesih bergantung pada lingkungan
 "Kerusakan mangrove itu di Indonesia sekitar 30-40 persen, terparah itu di mana ada penduduk terpadat di situ terparah kerusakan lingkungannya," ujarnya.

Sementara menurut General Manager Pertamina RU IV Cilacap, Edy Prabowo mengatakan jika di area konservasi mangruve tersebut selain tugas pertamina di bidang minyak, pihaknya juga ikut serta mengamankan kondisi lingkungan. Sejak 2009 bekerjasama dengan pemda setempat terus melakukan penelitian dan evaluasi dan penanaman mangruve.

"Yang sudah tertananam 900 ribu pohon, hari ini 100 ribu pohon, sehingga nantinya akan tertanam 1 juta pohon," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar