Sabtu, 19 September 2015

Hari Jadi ke-45, Martha Tilaar Tanam 10 Ribu Mangrove di Gombong

Arina Yulistara - wolipop

Foto: Arina Yulistara/Wolipop
Jakarta - Brand kecantikan Martha Tilaar kini sudah memasuki usia 45 tahun. Untuk merayakan hari jadinya, Martha Tilaar Group (MTG) tidak hanya membuka beberapa rumah kecantikan baru di kota-kota besar Indonesia tapi juga menggelar kegiatan cinta lingkungan di Gombong, Jawa Tengah.

Pendiri MTG, Martha Tilaar, lahir di Kebumen dan besar di Gombong. Sebagai bentuk rasa peduli wanita 78 tahun itu terhadap tanah kelahirannya, Martha menggelar penanaman 10 ribu pohon mangrove.

Martha mengatakan penanaman mangrove bertujuan menjaga kelestarian alam. "Ini adalah salah satu langkah kecil dengan kerja keras dan komitmen tinggi bisa membawa perubahan besar buat kita semua. Penanaman mangrove ini bertujuan untuk menjaga ekosistem pantai dan alam," tutur Martha saat membuka acara penanaman 10 ribu pohon mangrove di Pantai Ayah, Gombong, Jawa Tengah, Sabtu (19/9/2015).

Salah satu pohon yang ditanam adalah bakau. Martha bersama putrinya Wulan Tilaar terjun langsung dalam proses penanaman pohon di pinggir Pantai Ayah. Penanaman dibantu tim dari Kelompok Peduli Lingkungan Pantai Selatan (KPL Pansela). Pembina sekaligus penggagas KPL Pansela, Sukamsi, mengatakan tanaman bakau berguna untuk mengurangi abrasi, menambah oksigen, meningkatkan daya tarik wisata, dan memperbanyak produksi ikan.

Sukamsi menambahkan, sebenarnya Gombong memiliki banyak pantai selain Ayah seperti Pedalen, Karang Agung dan Menganti. Lalu mengapa penanaman tersebut dilakukan di Pantai Ayah? Dijelaskan Sukamsi, Pantai Ayah menjadi prioritas utama untuk melindungi masyarakat dari gelombang tsunami. Belum ada tanaman penguat sungai yang bisa menghambat gelombang tsunami langsung ke daratan. Oleh sebab itu, penanaman pohon bakau dilakukan di area tempat tinggal penduduk.

Tak hanya di area depan tapi juga kawasan dalam Pantai Ayah. Untuk menanamnya harus menggunakan perahu terlebih dahulu demi menjangkau area yang masih kurang pepohonan. Sukamsi juga menuturkan bahwa di belakang area penanaman pohon mangrove tersebut terdapat beberapa sekolah yang perlu dilindungi bila ada bencana seperti tsunami.

"Pertimbangannya di sini karena belum ada tanaman penguat sungainya, takut ada gelombang tsunami, jadi ini skala prioritas karena di belakang itu ada SLTP dan SLTA. Ingat dulu 2006 tsunami Pangandaran itu di sini tingga sekali. Dengan adanya penanaman ini diharapkan bisa menghambat laju tsunami karena bakau sangat kuat sekali dan belum ada sejarah pohonnya patah," papar Sukamsi.

Penanaman pohon tak hanya dilakukan oleh KPL Pansela dan rombongan Martha Tilaar namun juga bantuan para mahasiswa serta penduduk sekitar. Bahkan anak-anak juga ikut melakukan penanaman demi menumbuhkan rasa cinta lingkungan.

Sukamsi juga menerangkan kalau 10 ribu pohon baru mengisi 1 hektar lahan di area Pantai Ayah. Bibit yang ditanam akan terus tumbuh menjadi besar dalam waktu lama, bisa mencapai delapan tahun. Ketika pohon sudah mencapai empat meter barulah penduduk bisa merasa aman dari ancaman gelombang tsunami.

(aln/hst)